Judgement-Free Motherhood
"anak lo udah lo sekolahin kemana ke?"
"di Playgroup deket rumah"
"wah salah lo...harusnya tuh ya anak lo masukin aja ke...bla bla bla..."
"ibu masih menyusui?"
"udah enggak sejak usia 9 bulan."
"ooo..kenapa? kok bisa? udah nyoba segala macem cara belom? sayang lho.... ASI kan bla..bla...bla... saya aja bisa, padahal saya juga bekerja lho...bla bla bla..."
percakapan percakapan diatas sering banget terjadi dan saya selalu terjebak di dalamnya tanpa bisa membela diri...kalah telak.
pernah ga sih ada yang mengalami kejadian seperti ini? atau hanya saya saja yang mengalaminya dan selalu kalah telak.
saya sering bertanya didalam hati, apakah ibu-ibu yang memojokkan ibu-ibu yang lain itu memikirkan perasaan lawan bicaranya? apakah pernah terbersit di benak mereka bagaimana perasaannya jika kondisi-nya terbalik?
jujur, saya selalu berada di pihak yang kalah telak. saya bukanlah orang yang bisa menyusui anak-anak saya sampai usia 2 tahun walaupun sudah konsultasi ke Dokter Laktasi setiap bulan dan suplement penambah ASI, saya juga bukanlah orang yang bisa melahirkan anak-anaknya secara normal walaupun semua proses lahiran anak-anak saya drencanakan untuk bisa normal, saya pun bukan orang yang menyekolahkan anak-anaknya di sekolah atau tempat kursus sejak usia dini karena saya punya pemikiran yang berbeda mengenai hal tersebut. Tetapi apakah saya tidak menginginkan dan melakukan yang terbaik untuk anak-anak saya?
semua ibu di belahan dunia manapun pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. tetapi masing-masing ibu mempunyai cara dan pola pendidikan masing-masing untuk menentukan jalan yang terbaik untuk anak-anaknya juga. semua di sesuaikan dengan situasi yang dihadapi. setiap manusia mempunyai cerita hidup dan prinsip yang berbeda satu sama lain kan? tidak bisa disamakan... betul kan?
"di Playgroup deket rumah"
"wah salah lo...harusnya tuh ya anak lo masukin aja ke...bla bla bla..."
"ibu masih menyusui?"
"udah enggak sejak usia 9 bulan."
"ooo..kenapa? kok bisa? udah nyoba segala macem cara belom? sayang lho.... ASI kan bla..bla...bla... saya aja bisa, padahal saya juga bekerja lho...bla bla bla..."
percakapan percakapan diatas sering banget terjadi dan saya selalu terjebak di dalamnya tanpa bisa membela diri...kalah telak.
pernah ga sih ada yang mengalami kejadian seperti ini? atau hanya saya saja yang mengalaminya dan selalu kalah telak.
saya sering bertanya didalam hati, apakah ibu-ibu yang memojokkan ibu-ibu yang lain itu memikirkan perasaan lawan bicaranya? apakah pernah terbersit di benak mereka bagaimana perasaannya jika kondisi-nya terbalik?
jujur, saya selalu berada di pihak yang kalah telak. saya bukanlah orang yang bisa menyusui anak-anak saya sampai usia 2 tahun walaupun sudah konsultasi ke Dokter Laktasi setiap bulan dan suplement penambah ASI, saya juga bukanlah orang yang bisa melahirkan anak-anaknya secara normal walaupun semua proses lahiran anak-anak saya drencanakan untuk bisa normal, saya pun bukan orang yang menyekolahkan anak-anaknya di sekolah atau tempat kursus sejak usia dini karena saya punya pemikiran yang berbeda mengenai hal tersebut. Tetapi apakah saya tidak menginginkan dan melakukan yang terbaik untuk anak-anak saya?
semua ibu di belahan dunia manapun pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. tetapi masing-masing ibu mempunyai cara dan pola pendidikan masing-masing untuk menentukan jalan yang terbaik untuk anak-anaknya juga. semua di sesuaikan dengan situasi yang dihadapi. setiap manusia mempunyai cerita hidup dan prinsip yang berbeda satu sama lain kan? tidak bisa disamakan... betul kan?
mungkin ini terdengar seperti pembelaan diri saya dengan kondisi yang selalu kalah telak ini ya...but yes, every human has their own path of life, right?
oh come on, mothers...please stop this judgement to all mothers....
bukankah akan lebih menyenangkan jika kita sesama ibu saling mendukung ? rasanya juga akan lebih menyenangkan ketika cerita kita di dengar tanpa di hakimi kan...
every motherhood has its own difficulty but every motherhood is also has its beauty, that is why we (mother) love to share to others...
and that is why we need to hear others story for our reference... right?

sumber:
http://www.babble.com/kid/end-the-mommy-wars-love-more-and-judge-less/
http://truestoryofwhatwas.com/
http://www.earlymama.com/
http://marriageconfessions.com/
oh come on, mothers...please stop this judgement to all mothers....
bukankah akan lebih menyenangkan jika kita sesama ibu saling mendukung ? rasanya juga akan lebih menyenangkan ketika cerita kita di dengar tanpa di hakimi kan...
every motherhood has its own difficulty but every motherhood is also has its beauty, that is why we (mother) love to share to others...
and that is why we need to hear others story for our reference... right?

sumber:
http://www.babble.com/kid/end-the-mommy-wars-love-more-and-judge-less/
http://truestoryofwhatwas.com/
http://www.earlymama.com/
http://marriageconfessions.com/

Komentar
Posting Komentar